Sabtu, 21 November 2009

Cerita Pengocok Perut

Jangan Sampai Jadi Anak Kecil

Pukul tujuh tiga puluh malam seorang bandot tua masuk ke kamar wanita penghibur yang telah dia booking.

Sambil melihat wanita itu menyiapkan diri, bandot tua itu iseng-iseng bertanya: "Malam ini sudah dapat berapa?"

"Baru satu, kok. Ya Bapak ini."

"Ah, jangan bohong. Aku bukan anak kecil."

"Oh ya? Jangan sampai jadi anak kecil, Pak. Nanti saya repot mengajarinysa!"


Anu Seperti Ulir Sekrup


Badu dan Anto sedang buang air kecil di WC umum. Secara tidak sengaja Badu melihat anu Anto yang berbentuk ulir sekrup. Karena keheranan, Badu membuka pembicaraan dengan Anto.

"Wah, aku belum pernah lihat bentuk yang seperti itu." komentar Badu.

"Seperti apa?" tanya Anto.

"Berulir seperti sekrup." tanggap Badu.

"Memangnya kamu punya gimana?" tanya Anto pingin tahu.

"Luruuuus, seperti biasanya." jawab Badu dengan tenangnya.

Badu selesai buang air kecil dan kemudian menggoyang-goyangkan anunya sebelum di masukan kembali ke celana.

"Apa yang kamu lakukan tadi?" tanya Anto keheranan.

"Mengeringkan dari tetesan-tetesan yang tersisa, seperti biasanya." jawab Badu.

"Haaahh... berarti selama bertahun-tahun aku melakukan cara yang salah," kata Anto kebingungan.

"Selama ini aku memerasnya biar kering..."



Dihamili Orang Kaya Tua



Pada suatu hari seorang gadis mengadu pada ayahnya. Ia mengatakan telah di hamili oleh seorang tua kaya di desanya. Ayah gadis itu sangat marah mendengar pengakuan anaknya, lalu dengan sebilah pisau ia datangi orang kaya itu.

Bapak :"Hei kamu!", teriak ayah si gadis.
Orang Kaya :"Ada apa ini, bapak datang kok langsung marah-marah?"
Bapak : "Apa benar kamu yang menghamili anak gadisku?"
Orang Kaya: "Iya, memang kenapa pak?"
Bapak :"Kamu kan tahu anakku itu masih kecil, apa jadinya kalau dia keguguran?"
Orang Kaya: "Tenang pak, kalau terjadi keguguran ijinkan saya untuk mengulanginya lagi..."
Bapak : "?!!!"


Takut Punya Anak Hitam

Bisik-bisik di dalam kamar pengantin berbunyi : "Mas, mas kenapa lampunya di padamkan. Gelap nih. Nanti anak kita hitam lho."

"Justru kalau lampunya terang anak kita akan menjadi hitam, karena banyak sinar yang masuk," jawab sang suami yang kerjanya sebagai Tukang Foto Keliling.



Hujan Dera Melihat Kalender



Malam hari itu hujan turun deras sekali, menjadikan suasana dingin sekali. Tiba-tiba si suami bangun langsung melihat kalender secara teliti.

Istri : "Jangan mas, saya lagi subur nihhh ".
Suami : "Bukan itu... saya lupa kalo si Wati tetangga kita hari ini suaminya sedang tugas luar kota."

Istri : "???"



Pengajaran yang Salah


Suatu hari,bapak dan ibu Tino ingin bercumbu.tetapi anaknya tidur dikamar mereka.Si bapak memutar otak,"Bu,bagaimana kalo kita bercumbu di ruang tamu saja.Kan kosong,tidak ada orangnya"Kata bapak.

Si Ibu pun setuju.Lalu mereka pergi ke ruang tamu dan bercumbu.Tiba-tiba Tino terbangun untuk ke toilet.Dilihatnya bapak dan ibunya tidak ada di tempat tidur.

Lalu Tino bermaksud mencari sambil menuju toilet.Untuk ke Toilet,Tino harus melewati ruang tamu.Saat di ruang tamu,Tino melihat bapak dan Ibu nya sedang bercumbu."Pak,kok ibu ditiban bapak?"Tanya Tino terhadap bapak.

Bapak dan Ibu yang sedang asyik bercumbu itu pun terkaget.Karena bingung,Bapak menjawab"Ini bapak lagi nabung di Ibumu sampe penuh.Kalau kamu sudah punya pacar juga kamu boleh begini kok."

Sang anak terus mengingatnya hingga dia SMP.Tino telah punya pacar bernama Juni.Suatu hari,Tino berkata pada Juni,"Jun,aku keinget sama kata-kata bapak.Ada yang harus kita lakuin."

Lalu Juni menjawab,"Apa yang harus kita lakuin?Tapi buat Juni,semuanya Juni lakuin demi Mas Tino."

Karena Tino belum tahu namanya apa,lalu ia bilang,"Mas Tino lupa namanya,tapi harus dipraktekin dulu.Mungkin Juni tahu."

Lalu mereka pergi kerumah Tino yang saat itu sedang kosong.Tino mengjak Juni kekamarnya lalu bercumbu dengan Juni.

Setelah selesai,Juni berkata"Mas,enak sekali mas.aku juga baru pertama kali.Tapi kata ibu kalau aku begini bisa hamil."Tino baru sadar dengan kata"hamil".Lalu Tino dalam hati menyesal dan berteriak"BAAAPPPPAAAAAAKKKKK"



Perkelahian di pesta Pernikahan


Suatu sore, pesta perkawinan yang seharusnya dipenuhi keceriaan tiba-tiba berantakan. Semua orang di pesta tersebut malah saling pukul-pukulan dan tendang-tendangan sampai akhirnya pihak polisi datang dan membawa semua orang di pesta tersebut untuk diinterogasi.

Saat di kepolisian, semua pihak menyatakan asal mula perkelahian adalah sang pengantin pria dan pria pendampingnya. Pak polisi pun menanyai mereka berdua.

Polisi : " Tolong ceritakan apa yang terjadi ! "

Pendamping : "Masalahnya sebenarnya sepele Pak, saya hanya berdansa dengan pengantin wanita dan sebelumnya sudah minta ijin ke dia (menunjuk pengantin pria)."

Pengantin Pria : "Tapi dia kurang ajar, Pak."

Pendamping : "Saya minta ijin untuk berdansa dengan pengantin wanita, satu lagu..., dua lagu... dan saat lagu ketiga tiba-tiba dia tendang 'anu-nya' istrinya dengan keras."

Pak Polisi sambil meringis : "Wahh pasti sakit sekali tuh rasanya?"

Pendamping : "Buat pengantin wanita sih enggak tapi 3 jari tangan Saya patah gara-gara tendangan itu!!"




Tidak ada komentar:

Posting Komentar